Melakukan redesign atau menentukan kapan waktu yang tepat
untuk melakukan perubahan tampilan website itu “gampang-gampang susah”,
untuk website yang dibuat dengan menggunakan CMS tentu ini hal yang
sangat mudah, tinggal nyari template lalu rubah, namun bagi website yang
dibuat tanpa CMS maka akan sulit karena harus dibuat ulang sesuai
dengan sistemnya.
Namun bukan itu intinya yang akan kita bahas disini, bukan sulit atau tidak sulit nya, melainkan
mengapa dan
kapan sebuah website harus dilakukan perubahan pada desain atau biasa dikenal istilah
redesign.
Website
sebulan yang lalu, tepatnya melakukan
perubahan desain, dari desain lama yang dibuat pertama kali sekitar
setahun yang lalu menjadi desain yang seperti sekarang ini. Hal itu
tentu dengan berbagai alasan, dan diantaranya ada di poin-poin yang akan
kita bahas, Tapi kita tidak hanya akan membahas tentang alasan kami
melakukan perubahan pada tutorial-webdesign.com, tapi kita akan mencoba
membahas secara global.
Sekali lagi melakukan perubahan tampilan itu tidak mudah, dan perlu
banyak pertimbangan, apa lagi untuk website-website skala besar atau
website-website yang sudah terlanjur sangat terkenal seperti Yahoo,
Microsoft, dan lain nya. Jika salah langkah atau melakukan pada waktu
yang tidak tepat bisa berdampak buruk pada citra perusahaan tersebut
Ada beberapa alasan mengapa dan kapan sebuah website sebaiknya melakukan perubahan tampilan.
1. Desain Lama Kurang Menarik.
Ini adalah keputusan si pemilik website, kalau si pemilik merasa
desain nya sudah terlihat kurang menarik maka bisa saja website tersebut
dilakukan perubahan, karena website yang tidak menarik akan membuat
pemilik websitenya sendiri jadi tidak bergairah untuk melakukan update
terhadap isi website tersebut, seperti malas nulis, dll.

Desain Tutorial-webdesign.com terdahulu
Namun sebenarnya pemilik website sebaiknya tidak seegois itu, karena
walau bagaimanapun website itu dibuat agar dapat dinikmati oleh orang
lain, jadi akan lebih baik jika pemilik melibatkan atau menanyakan juga
kepada pengunjung apakah desain ini masih baik atau harus segera
diganti, masih disukai atau sudah mulai tidak disukai, jangan lupa juga
untuk berdiskusi dengan rekan di tim untuk meminta pendapat mereka
terkait rencana perubahan tampilan, jangan sampai gegabah dengan
menganggap sesuatu buruk namun dimata orang lain masih sangat baik.
Walaupun keputusan melakukan perubahan tetap ditangan pemilik website atau pemegang kekuasaan tertinggi pada website tersebut.
2. Sistem Navigasi Yang Mulai Membingungkan.
Website-website yang ada saat ini sebagian besar bersifat dinamis,
konten website bisa ditambah dan dihapus kapanpun, dalam satu sampai dua
tahun atau bahkan hanya beberapa bulan saja bisa jadi konten website
sudah sangat banyak dibanding dengan pada saat desain website itu
dibuat. Misalnya menu yang semakin banyak sehingga membuat bingung
pengunjung, hal ini tentu menjadi masalah, dan sebaiknya segera
dilakukan perancangan ulang agar sistem
navigasi website tersebut bisa berfungsi lebih maksimal.
Selain navigasi yang membingungkan karena terlalu banyak, sistem
navigasi yang kurang baik karena tidak terlihat juga perlu menjadi
pertimbangan, ini lah yang terjadi pada desain tutorial-webdesign.com
yang lama, dimana pengunjung kesulitan menjelajahi isi website karena
menunya yang kurang spesifik, yang pada akhirnya membuat pengunjung
hanya melihat 1 atau 2 halaman saja, padahal halaman di website ini
cukup banyak.
3. Layout Mulai Berantakan & Sulit Untuk di Update.
Pada saat sebuah website di luncurkan semua terlihat baik-baik saja,
semua bagian terlihat rapih, namun seiring berjalan nya waktu ternyata
banyak perubahan terjadi pada website, konten semakin banyak dan
formatnya penulisan konten nya juga ternyata berbeda-beda dan tidak
seperti yang dibayangkan pada saat pertama kali website dirancang,
sehingga layout tidak dapat lagi menampung kebutuhan konten.
Website yang berantakan juga akhirnya membuat pemilik website sulit untuk melakukan
updating,
sehingga membingungkan dimana lagi konten harus diletakan, karena
semua sudah terlihat penuh sesak dan berantakan, Jika hal-hal itu sudah
terjadi maka saat itu pemilik website sebaiknya segera melakukan
perubahan agar semua bisa terakomodir dengan baik dan semua kembali
lancar.
4. Waktu Load Website Lama.
Ketika loading website dirasa sudah berat, bisa jadi kerena banyak
nya penambahan-penambahan script (modul / plugin) yang dilakukan di
tengah jalan seiring dengan bervariasi nya konten, atau karena pemakaian
gambar yang terlalu banyak maka pemilik website sudah seharusnya untuk
memikirkan agar website nya dilakukan perubahan tampilan, dan tentunya
dilakukan optimasi kode atau script agar website bisa kembali memiliki
waktu akses yang cepat.
5. SEO Kurang Baik.
Sulitnya website bersaing dengan website-website lain dalam frekuensi
kemunculan nya di website pencarian seperti google, bing atau yang lain
nya tentu sesuatu yang kurang baik untuk sebuah website. Seseorang yang
seharusnya bisa menemukan apa yang dibutuhkan nya diwebsite kita, malah
berada diwebsite orang lain karena website orang lain itu menyalip
calon pengunjung itu di search engine, karena mereka berada di halaman
pertama, sedangkan kita berada dihalaman kedua atau bahkan tidak muncul
di halaman 1 sampai 5 untuk kata kunci tertentu (yang harusnya berkaitan
dengan website tersebut).
Karena menurut penelitian orang lebih percaya dan
cenderung melakukan klik pada website yang berada dihalaman 1 atau 2
dari hasil pencarian di mesin pencari.
Maka pemilik website harus jeli dalam melihat ini, harus bisa
membandingkan websitenya dengan website yang serupa dalam persaingan di
SEO,
kalau hasil menunjukan hasil yang tidak baik, saat nya dilakukan
perubahan, karena bisa jadi SEO on Page website tersebut kurang baik
dikarenakan banyak penulisan kode yang salah atau kurang baik diwebsite
tersebut atau struktur URL yang kurang baik.
Kami juga ada masalah dengan seo saat memutuskan untuk memperbaharui
script tutorial-webdesign.com pada bulan lalu, dimana ada beberapa
settingan yang membuat beberapa halaman tidak tampil di hasil pencarian
google.
6. Tidak Bisa Diakses Dari HP / Tablet PC.
Pada saat ini pengunjung website tidak hanya menggunakan komputer
atau PC desktop saat membuka sebuah website, masyarakat sudah banyak
yang menggunakan komputer tablet (
tablet PC) atau telepon genggam(
Smart Phone)
dalam mengakses website, jadi pemilik website harus mulai memikirkan
pengunjung yang menggunakan tablet pc dan telepon genggam ini.

Responsive Web | Tutorial-webdesign.com
Saat ini masih banyak website yang menerapkan 2 buah sistem untuk
website nya, dimana yang 1 untuk melayani pengguna PC dan jika ternyata
pengunjung menggunakan Tablet / HP maka sistem akan menampilkan tampilan
mobilenya. Namun teknologi website sekarang sudah semakin berkembang,
dengan
media query sebuah website cukup memiki satu
sistem saja untuk mengakomodir pengunjung dari PC maupun tablet dan
handphone, yaitu dengan menerapkan , dimana tampilan website bisa menyesuaikan lebar dari layar peralatan yang digunakan untuk membuka websit tersebut.
7. Teknologi Sudah Kuno & Tidak Nge-Trend.
Website yang dibuat beberapa tahun yang lalu banyak yang menerapkan
sistem tabel untuk mengatur tampilan, namun sekarang pasti akan terlihat
kuno dan tidak ngetrend lagi dan dari segi kecepatan akses tentu terasa
lebih berat dibanding website yang sudah menerapkan tabless, dimana
sudah menggunakan div untuk merancang layout dan tabel sekarang hanya
digunakan untuk menampung data-data tabular saja, bukan untuk layout
website.
Trend juga berpengaruh pada pengunjung website, website yang
layoutnya jadul tentu menjadi nilai minus dimata pengujung, pengunjung
akan lebih senang dengan sesuatu yang baru, seperti halnya informasi
yang semakin baru maka semakin laku, tampilan website juga harus
terlihat Fresh dengan bantuan teknologi-teknologi baru dalam pembuatan
website agak terlihat lebih ciamik.

HTML5 dan CSS3
Maksudnya disini bukan tema website nya, bisa saja website tersebut memang bergaya
vintage, tapi vintage nya dibuat dengan teknologi pemograman website terkini.
Contoh: Jika dulu untuk membuat efek transisi gambar dari berwarna menjadi tidak berwarna memerlukan dua buah gambar, sekarang dengan
CSS3
cukup 1 gambar sudah bisa dibuat berwarna, hitam putih atau diberi
efek-efek lain, hal ini tentu bisa mempercepat waktu akses sebuah
halaman web juga.